• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook twitter instagram Youtube

TAKATIL TEAM BLOG

 Part 3 
Pertemuan


Pulang kuliah, Ina mengajak tiga sahabatnya makan siang bersama, dia yang mentraktir mereka makan. 
Motor Lisa, Arini, dan Riri, ditinggal di parkiran kampus, mereka naik mobil Ina untuk menuju rumah makan. 
Diperjalanan, tba-tiba, mobil Ina mogok di tempat yang agak sepi.
Keempat gadis itu ke luar dari dalam mobil. Ina membuka kap mobilnya.
“Memangnya kamu mengerti soal mesin, Na?” Arini mendekati Ina.
“Enggak” Ina menggeleng.
"Bensinnya barangkali, Na” Lisa juga mendekat.
“Pagi tadi, sudah aku isi full,” jawab Ina.
“Telpon bengkel langganan mu, Na,” usul Arini.
“Aku nggak tahu Rin. Yang biasa membawa ke bengkel, Abangku.” 
“Jadi bagaimana dong?” Tanya Lisa. Belum lagi pertanyaan Ina terjawab, ketika sebuah mobil berhenti di depan mereka. 
Seorang lelaki ke luar dari mobil, dan berjalan mendekati mereka. 
Hampir saja terlompat sebuah nama dari bibir Arini saat melihat wajah lelaki itu. 
“Ada yang bisa aku dibantu?” Mata lelaki itu melirik ke arah Arini sekilas.
Ketiga sahabat Arini seperti tak mendengar pertanyaan lelaki itu, mereka seperti tersihir melihat ketampanan lelaki di hadapan mereka. 
“Hallo ... hayy ... ada yang bisa aku bantu?” Lelaki itu menggoyangkan telapak tangannya di hadapan ketiga sahabat Arini. 
“Ooh, iya ... Om..eeh ... Mas, mobilnya mogok!” Ina yang akhirnya menjawab. 
“Coba saya liat dulu ya,” lelaki itu menggulung lengan bajunya samai ke siku, lalu melonggarkan dasi di lehernya, ia menyelipkan ujung dasi ke balik kancing kemejanya.
Entah apa saja yang diutak atiknya.

Silahkan Lihat Video di Bawah ini untuk Melanjutkan Ceritanya ⬇️⬇️

https://youtu.be/C6ifObIjsg8



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Part 2 
Memulai Hidup Baru


Arini membuka matanya.

“Aku dimana?” Arini mengedarkan pandangannya.

“Di rumahku,” jawab Abi singkat.

Arini memperhatikan baju yang dipakainya.

“Siapa yang mengganti bajuku?” Ditatapnya wajah Abi dengan rasa ingin tahu.

“Aku.”

“Om?” Mata Arini melebar, pipinya memerah.

“Jangan berpikir macam-macam, aku hanya mengganti baju luarmu, dan menghapus riasan wajahmu, itu saja.”

Abi merasa tidak senang dengan sorot mata Arini yang tengah menatapnya.

Arini hanya diam mendengar jawaban Abi, meskipun terbersit rasa tidak rela, karena Abi sudah menyentuhnya.

“Anak buahku sudah mengurus pendaftaran kuliahmu.

Minggu depan, kamu sudah bisa mulai masuk kuliah,” kata Abi tanpa menatap ke arah Arini. 

“Terimakasih om,” jawab Arini singkat.

“Satu lagi Arini, soal pernikahan ini, kamu jangan takut, aku tidak akan memintamu melaksanakan kewajibanmu sebagai istriku.

Kamu bisa hidup sebagaiman gadis susiamu.” 

“Terima kasih, Om.” Arini menganggukan kepala.

“Kamu ingin makan di sini, atau ikut makan siang di meja makan?” Tanya Abi. 

“Ikut makan di meja makan saja,” jawab Arini.

“Ayolah,” Abi mengulurkan tangannya, bermaksud membantu Arini berdiri, tapi Arini mengabaikan uluran tangan Abi. 

Abi menarik uluran tangannya yang diabaikan Arini, ia berjalan terlebih dahulu menuju pintu, ia ke luar dari dalam kamar, lalu menuruni anak tangga, untuk menuju ke ruang makan.

Arini mengikuti langkah Abi di belakang.


Silahkan Lihat Video di bawah ini untuk Melanjutkan Ceritanya ⬇️⬇️

https://youtu.be/331Pks5oPMk



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Part 1
Akad Nikah



“Saya terima nikah, dan kawinnya Arini Artaputri binti Artaputra Wicaksana dengan mas kawin tersebut tunai!”

Lantang, dan tegas dalam satu tarikan nafas, Abi melafalkan ijab kabulnya.

“Bagaimana saksi, apakah sah?” “Sah!”

“Bagaimana, apakah sah?” “Sah!”

Usai prosesi akad nikah, dan sebagainya, Arini merasakan kepalanya pusing, ia merasa semua terasa begitu tiba-tiba.

Terlalu tiba-tiba untuk mendapat gelar baru sebagai seorang istri.

Apa lagi dia harus menikah dengan seorang lelaki yang dulu mencintai ibunya.

Dia lelaki itu om Abi, atau legkapnya Abimana Pratama.

Lelaki yang harus menikahinya, yang menurut opa Heru, dan oma Wina, kakek, dan nenek angkatnya, demi melindungi dirinya dari keluarga almarhum orang tuanya yang menikah tanpa persetujuan alias kawin lari.

Keluarga besar ibunya, dan keluarga besar ayahnya adalah musuh bebuyutan yang sudah berseteru empat generasi.

Menurut opa Heru, Kakeknya sudah bersumpah akan menghabisi kedua orang tuanya, dan keturunannya jika menemukan mereka.

Jika Arini menikah dengan Abi, maka Arini akan aman, karena keluarga Abi adalah keluarga yang sangat disegani oleh keluarga kedua orang tuanya.

Walaupun opa Heru berharap, Arini tidak akan pernah bertemu dengan keluarga kedua orang tuanya.

Arini memijit kepala, matanya berkunang-kunang, setelahnya Arini tidak ingat apa-apa lagi. Arini pingsan.


Silahkan lihat Video di bawah ini untuk Melanjutkan Ceritanya ⬇️⬇️

https://youtu.be/K40x5zCImcY




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • youtube
  • Youtube

Categories

  • Internet
  • Kumpulan Novel
  • Membuat Email
  • Mempercantik Blog
  • Naruto Shippuden
  • OLAH RAGA
  • Tips Computer

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • January 2023 (5)
  • January 2022 (4)
  • December 2021 (10)
  • November 2021 (6)
  • October 2021 (5)
  • September 2021 (19)
  • August 2021 (3)
  • November 2013 (1)
  • October 2013 (6)
  • August 2013 (3)
  • July 2013 (1)
  • June 2013 (1)
  • April 2013 (2)
  • March 2013 (3)
  • December 2012 (10)
  • November 2012 (1)
  • October 2012 (5)
  • September 2012 (8)
  • May 2012 (1)

Copyright © 2023 Takatil Team. All Rights Reserved. Created with by ThemeXpose