• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook twitter instagram Youtube

TAKATIL TEAM BLOG

~ Part 33 ~
Kejar Setoran


Abi beringsut mundur untuk bersandar di kepala ranjang dengan bantal sebagai sandarannya. “Kenapa sih, geser-geser melulu?” tanya Arini. 
“Capek rebahan, apa lagi Arini sekarang tambah besar, tambah berat.”
 “Masa sih aku tambah besar?”
 Arini mengamati tubuhnya sendiri. 
Meraba-raba buah dadanya sendiri. 
“Ini tambah besar juga nggak, Om?” tanyanya. 
Abi menangkup buah dada Arini dengan dua tangannya. 
Buah dada Arini tenggelam dalam tangkupan besarnya telapak tangan Abi.
 Abi menggeleng dengan senyum miring di bibirnya. 
“Masih sama dengan kemaren,” katanya.
Wajah Arini cemberut, bibirnya dimanyunkan. 
“Nanti aku mau beli cream pembesar payudara, biar Om senang!” sengitnya.
 “Eeh kok manyun, Arini kan tanya, ya aku jawab dengan jujur.”
 “Bisa nggak, Om bohong sedikit saja, untuk membuat hati istri senang?”
 “Memang Arini maunya, aku jawab apa tadi?” tanya Abi sambil menyubit dagu Arini.
 “Jawab, buah dadamu indah, Sayang.
 Mau besar, mau kecil, aku tetap suka kok, Sayang, begitu! 
Begitukan lebih enak terdengar di telinga, enak di dalam hati juga, Om.”
 “Ooh, begitu ya?” “Pantas saja, Om nggak bisa bikin istri Om dulu jatuh cinta.
 Karena Om nggak bisa memenangkan hati wanita, untung aku cinta mati sama Om, jadi nggak perduli, Om itu bagaimana, asal Om jangan nggak setia saja,” cerocos Arini. 
Abi tersenyum sumringah mendengar perkataan Arini.
 “Terimakasih sudah mencintai aku apa adanya, Sayang.”
 Abi meraih kepala Arini. Dilumatnya bibir Arini. 
Arini melingkarkan tangannya di leher Abi. 

Silahkan klik link atau lihat video di bawah ini untuk melanjtkan ceritanya....👇👇https://youtu.be/R9T6IYn5ZLo



Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Part 32
Istri Bos

Abi turun dari ranjang, ia bermaksud membopong Arini ke kamar mandi. 
Tapi tiba-tiba pintu diketuk. 
Tok... tok... tok.... 
“Assalamuallaikum.” 
“Walaikum salam, masuk,” jawab Abi, dan Arini berbarengan.
 Pintu terbuka. Masuk kakek, dan nenek Arini dari keluarga Sanjaya. 
Masuk juga Arnita, dan Bu Tata, nenek Arini dari keluarga Wicaksana. 
“Mamahmu yang telpon kami, Bi. Katanya Arini sakit,” kata Arnita. 
“Aku tidak sakit kok, Tante. Cuma habis kepanasan, dan kecapekan saja,” jawab Arini.
Arini asik mengobrol dengan kedua keluarganya. 
Kedua keluarga yang tadinya bertikai kini terlihat sangat akrab. 
‘Arini... dia jadi perekat dua keluarga sekarang, meskipun belum diketahui bagaimana reaksi Kakeknya dari keluarga Wicaksana jika mengetahui keberadaannya.’ 
Dan, Abi, sesekali memijit kepala, karena hasratnya yang gagal tersalurkan. 
‘Hhhh... Arini selalu memulai, dan tak jarang tidak dituntaskan. 
Aku yang jadi korban, celana jadi terasa kesempitan, 
kepala jadi terasa nyut-nyutan. Begini ternyata, kalau memiliki istri ABG labil. Sabaaaarrr.... ‘
👫💝👫
 Arini sudah tidur dengan nyenyak, sementara Abi tidak bisa tidur. 
Ularnya belum diberi makan. 
Ingin merasakan bercinta di dalam kamar mandi rumah sakit, gagal total, karena yang membesuk Arini seperti tidak ada habisnya. 
Dari keluarga Arini, kakak-kakak, dan keponakan Abi, sahabat-sahabat Arini, sampai yang terakhir mamah, dan papah Abi. 

Silahkan klik link atau video di bawah ini untuk melanjutkan ceritanya... ⬇️⬇️
https://youtu.be/twrFLxgITbk


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Part 31
Harus Sabar

Arini menangkup wajah Abi.
“Jangan pernah ragukan cintaku juga ya, Om,” bisik Arini, lalu ia kembali mencium bibir Abi. Ciuman panas, dan panjang, mereka berlomba menarik napas saat melepas ciuman, tapi kembali saling memagut lagi, dan berhenti saat mendengar suara deheman Mia.
“Sudah bangun, Mi?” Tanya Abi tersenyum. Arini menunduk malu. Mia mendekati Arini, dan Abi.
“Maafkam aku ya, Arini. Sungguh aku tidak tahu kalau Abi sudah menikah lagi,” katanya tulus sambil memeluk Arini.
“Tidak apa-apa, Kak. Bang Abi sih tidak mau 
memperkenalkan aku pada keluarga besarnya. Juga di kantornya, kalau ketahuan sudah nikahkan tidak bisa lirik-lirik cewek lain lagi, Kak,” gurau Arini.
“Naah, tuh dengerkan, Bi. Apa yang dikatakan istrimu.”
“Ya ampun, Sayang. Tidak begitu, pasti nanti akan aku perkenalkan.”
“Aku cuma bercanda kok, Sayang,” sahut Arini sambil menarik hidung Abi.
“Aduh, kalau begini aku jadi ingin bertemu Mas Alfan,” canda Mia.
Tok ... tok ... tok....
“Assalamuallaikum,” kepala seorang pria muncul di pintu.
“Walaikum salam.... “ jawab ketiganya.
“Iiih, baru disebut, sudah muncul orangnya.” Mia berjalan ke arah suaminya.
“Sudah tidak ngambek lagi ya?” Tanya Alfan. Mia menggeleng. Alfan mendekati Abi, dan Arini.
“Apa kabar Bi?” Sapanya.
“Alhamdulillah baik, kenalkan, Arini istriku, Fan.” Abi mengenalkan Arini.
Mereka saling berjabat tangan.
“Maaf ya, Mia jadi merepotkan kalian berdua,” kata Alfan.

Silahkan klik link atau video di bawah ini untuk melanjutkan ceritanya... ⬇️⬇️
https://youtu.be/YEMBWT40sSg


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Part 30
Jangan Ragukan Aku

Abi keluar dari kamar, rambutnya basah habis mandi.
“Kamu dari mana, Mia. Masih kacau begitu rambutmu?” Tanya Abi. 
“Tadi ada anak ABG datang, aku tanya cari siapa, eeh malah kabur, nih rantang makannya jatuh di depan pintu,” jawab wanita yang dipanggil Abi, Mia. 
Abi mengamati tas berisi rantang di tangan Mia. 
“Ya Tuhan ... itu Arini, istriku, pasti dia salah paham, cepat kamu mandi, Mia. 
Kamu harus ikut aku untuk menjelaskan kalau kamu itu sepupuku!” Abi terlihat panik. “Istrimu? ABG tadi, tidak salah?” Tanya Mia tidak percaya.
 “Iya, ABG itu Arini, istriku. Cepat kamu mandi sana!” 
Desak Abi tidak sabar.
 Selagi Mia, sepupunya mandi. Abi menelpon Arini, tapi tidak ada jawaban. 
Abi menelpon rumahnya, bibik yang mengangkat, Abi minta kalau Arini pulang tolong dikabari. Abi mencoba menelpon Arini lagi, ponselnya tidak aktif. Menelpon bibik lagi, Arini belum pulang. Abi menghubungi sahabat-sahabat Arini, tidak ada yang tahu juga. 
‘Kamu kemana sayang? Kamu salah paham.... Aku tidak akan mungkin selingkuh, karena aku tahu benar sakitnya dihianati, aku tahu benar rasanya.... ‘ 
(*_*)
Abi menjalankan mobilnya pelan, menyusuri jalanan dari apartemen menuju rumahnya, yang mungkin saja Arini lalui. Mia sepupunya terpaksa sarapan dengan roti, dan susu kotak di dalam mobil karena Abi tidak mau diajak mampir untuk sarapan. 
Abi sudah mengitari beberapa tempat yang mungkin saja didatangi, atau dilewati Arini. 
Tapi Arini tidak ditemukannya juga. 
Abi menghentikan mobilnya di pinggir jalan. “Kenapa berenti?” Tanya Mia.

Silahkan klik link atau lihat video di bawah ini untuk melanjutkan ceritanya...
https://youtu.be/Tq6DqrJkgRI


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Part 29 
Cemburu Buta

N enek Fathan hanya dua hari dirumah sakit,  
beliau boleh pulang sebelum kakek Fathan nya pulang dari Singapura.
Dan, selama dua hari juga Arini tidak melihat Fathan di kampusnya.
“Kalian melihat Kak Fathan tidak?” Tanya Arini, pada tiga sahabatnya.
Ketiga sahabatnya menggelengkan kepala mereka.
“Kemana ya dia?” Tanya Ina.
“Aku telpon Mamahnya dulu ya,” kata Arini.
Arini menelpon Arnita, ternyata kata Mamahnya, Fathan pergi ke Turki mengunjungi orangtua Ayahnya yang
tinggal di sana.
“Kak Fathannya ke Turki, Rin?” Tanya Ina yang ikut mendengarkan pembicaraan Arini ditelpon.
“Iya.”
“Dia sudah tahu ya, kalau kalian saudara, Rin?” Tanya Riri.
“Iya.”
“Bagaimana tanggapannya?” Tanya Lisa.
“Dia bilang l, dia perlu sendiri, karena ini begitu tiba-tiba.”
“Lebih cepat dia tahu lebih baik, biar dia bisa segera mengubah cintanya jadi cinta pada saudara Rin,” kata Ina.
“Iya, Na. benar,” kata Arini.
                       🌹🌼🌹
Abi menelpon Arini kalau dia akan pulang telat karena banyak hal yang harus diselesaikan.
“Assalamuallaikum, Sayang.”
“Walaikum salam, Om sayang.”
“Aku pulangnya agak malam, Sayang. Jangan ditunggu buat makan malam ya, kamu makan duluan saja.”
“Aah ... tidak enak makan sendirian,” rajuk Arini manja.
“Harus makan ya, Sayang. Nanti kalau sakit kita tidak bisa main ular tangga, kalau tidak bisa main ular tangga, tidak bisa cepet punya bayi. Makan ya, Sayang,” bujuk Abi.

Silahkan Klik Link atau Video di bawah ini untuk melanjutkan menyimak ceritanya.⬇️⬇️
https://youtu.be/fReHhv5vw1U



Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

 Part 28
Kenyataan Menyakitkan

Tiba di rumah sakit. Yang paling terkejut dengan kedatangan mereka adalah Fathan.
“Abi, Arini. Mamah, ini Abi, dan Arini, cucu Mamah sudah datang,” kata Arnita pada mamahnya yang berbaring dengan mata terpejam.
Kata-kata yang diucapkan Arnita, cukup jelas terdengar bagi Fathan. Fathan berdiri mematung di tempatnya.
‘Apa maksud kata-kata Mamah tadi? Arini cucu nenek, cucu dari mana? Bukankah Mamah anak tunggal? Lalu.... ‘
Fathan menatap dengan pertanyaan di dalam hati ke arah neneknya yang memeluk erat Arini seraya menangis histeris.
“Arini ... cucuku ... cucuku ... Arta ... Airin, ini anakmu. 
Ya Allah, terima kasih aku masih diberi kesempatan bertemu cucuku. Arini, panggil aku nenek, panggil aku nenek, Arini.... “
“Nenek,” bisik Arini lirih.
“Terima kasih ya Allah, terima kasih, masih Kau beri aku kesempatan memeluk putri, dari putraku satu-satunya.”
Mereka saling peluk, sama-sama menangis haru, dan bahagia.
Arnita menyusut airmatanya.
Mata Abi berkaca-kaca.
Sedang Fathan terpaku di tempatnya, tanpa bersuara, dengan benak dipenuhi tanya.
                       🌹🌼🌹
Bu Tata merenggangkan pelukannya pada Arini.
“Fathan, sini, Sayang. Ini Arini, dia saudara sepupumu.
Ayah Arini, adalah adik Mamahmu. Fathan, kaau harus menyayangi dia sebagai adikmu,” pinta Bu Tata dengan suara lirih.
“Mah, bisa jelaskan, ada apa sebenarnya ini, Mah!”
Fathan menatap mamahnya.
“Arini, dia sepupumu, Fathan, kalian saudara.”
“Tapi, bagaimana bisa, Mah?”
“Ayah Arini, adalah adik kandung Mamah, Fathan.”
“Mamahkan anak tunggal, Mah.”

Silahkan klik link atau lihat video di bawah ini untuk meneruskan ceritanya.. ⬇️⬇️
https://youtu.be/sADtTCurTNQ



Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • youtube
  • Youtube

Categories

  • Internet
  • Kumpulan Novel
  • Membuat Email
  • Mempercantik Blog
  • Naruto Shippuden
  • OLAH RAGA
  • Tips Computer

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • January 2023 (5)
  • January 2022 (4)
  • December 2021 (10)
  • November 2021 (6)
  • October 2021 (5)
  • September 2021 (19)
  • August 2021 (3)
  • November 2013 (1)
  • October 2013 (6)
  • August 2013 (3)
  • July 2013 (1)
  • June 2013 (1)
  • April 2013 (2)
  • March 2013 (3)
  • December 2012 (10)
  • November 2012 (1)
  • October 2012 (5)
  • September 2012 (8)
  • May 2012 (1)

Copyright © 2023 Takatil Team. All Rights Reserved. Created with by ThemeXpose