Part 2 Memulai Hidup Baru
Arini membuka matanya.
“Aku dimana?” Arini mengedarkan pandangannya.
“Di rumahku,” jawab Abi singkat.
Arini memperhatikan baju yang dipakainya.
“Siapa yang mengganti bajuku?” Ditatapnya wajah Abi dengan rasa ingin tahu.
“Aku.”
“Om?” Mata Arini melebar, pipinya memerah.
“Jangan berpikir macam-macam, aku hanya mengganti baju luarmu, dan menghapus riasan wajahmu, itu saja.”
Abi merasa tidak senang dengan sorot mata Arini yang tengah menatapnya.
Arini hanya diam mendengar jawaban Abi, meskipun terbersit rasa tidak rela, karena Abi sudah menyentuhnya.
“Anak buahku sudah mengurus pendaftaran kuliahmu.
Minggu depan, kamu sudah bisa mulai masuk kuliah,” kata Abi tanpa menatap ke arah Arini.
“Terimakasih om,” jawab Arini singkat.
“Satu lagi Arini, soal pernikahan ini, kamu jangan takut, aku tidak akan memintamu melaksanakan kewajibanmu sebagai istriku.
Kamu bisa hidup sebagaiman gadis susiamu.”
“Terima kasih, Om.” Arini menganggukan kepala.
“Kamu ingin makan di sini, atau ikut makan siang di meja makan?” Tanya Abi.
“Ikut makan di meja makan saja,” jawab Arini.
“Ayolah,” Abi mengulurkan tangannya, bermaksud membantu Arini berdiri, tapi Arini mengabaikan uluran tangan Abi.
Abi menarik uluran tangannya yang diabaikan Arini, ia berjalan terlebih dahulu menuju pintu, ia ke luar dari dalam kamar, lalu menuruni anak tangga, untuk menuju ke ruang makan.
Arini mengikuti langkah Abi di belakang.
Silahkan Lihat Video di bawah ini untuk Melanjutkan Ceritanya ⬇️⬇️
Part 1Akad Nikah
“Saya terima nikah, dan kawinnya Arini Artaputri binti Artaputra Wicaksana dengan mas kawin tersebut tunai!”
Lantang, dan tegas dalam satu tarikan nafas, Abi melafalkan ijab kabulnya.
“Bagaimana saksi, apakah sah?” “Sah!”
“Bagaimana, apakah sah?” “Sah!”
Usai prosesi akad nikah, dan sebagainya, Arini merasakan kepalanya pusing, ia merasa semua terasa begitu tiba-tiba.
Terlalu tiba-tiba untuk mendapat gelar baru sebagai seorang istri.
Apa lagi dia harus menikah dengan seorang lelaki yang dulu mencintai ibunya.
Dia lelaki itu om Abi, atau legkapnya Abimana Pratama.
Lelaki yang harus menikahinya, yang menurut opa Heru, dan oma Wina, kakek, dan nenek angkatnya, demi melindungi dirinya dari keluarga almarhum orang tuanya yang menikah tanpa persetujuan alias kawin lari.
Keluarga besar ibunya, dan keluarga besar ayahnya adalah musuh bebuyutan yang sudah berseteru empat generasi.
Menurut opa Heru, Kakeknya sudah bersumpah akan menghabisi kedua orang tuanya, dan keturunannya jika menemukan mereka.
Jika Arini menikah dengan Abi, maka Arini akan aman, karena keluarga Abi adalah keluarga yang sangat disegani oleh keluarga kedua orang tuanya.
Walaupun opa Heru berharap, Arini tidak akan pernah bertemu dengan keluarga kedua orang tuanya.
Arini memijit kepala, matanya berkunang-kunang, setelahnya Arini tidak ingat apa-apa lagi. Arini pingsan.
Silahkan lihat Video di bawah ini untuk Melanjutkan Ceritanya ⬇️⬇️