~Bab 5~
Cemburu
Untuk beberapa saat aku terdiam terpaku dengan posisi itu. Mas Danang segera mengurai pelukanku dan bangkit berdiri. Aku salah tingkah dibuatnya, dadaku berdegup kencang, ada perasaan tidak biasa tiba-tiba menyelinap di dalam sana. Ini bukan perasaan seorang adik pada kakaknya tapi seperti perasaan wanita pada lawan jenisnya.
Mas Danang menatapku, "Kenapa kamu memelukku seperti itu?" tanya mas Danang pelan.
"A-a-aku hanya ingin melihat nama pena mas Danang," ucapku perlahan hampir tidak terdengar.
Mas Danang menarik napas dalam-dalam, "Ayo kita keluar!"
Mas Danang berlalu melewati diriku dan keluar dari kamarnya tanpa menungguku.
Aku salah tingkah dibuatnya, "Bodoh, bodoh!" Aku mengutuk diri sendiri sambil memukul pelan kepalaku. Dengan enggan aku keluar dari kamar mas Danang dan mengikutinya.
Waktu memang sudah lepas isya, sudah jam sembilan malam, ayah dan ibu juga sudah masuk ke kamarnya. Aku mengikutinya mas Danang pergi ke balkon di depan kamar kami. Kamar kami berdua sama-sama di lantai dua dan di pisahkan oleh kamar mandi, sedang kamar ayah dan ibu ada di lantai bawah.
Mas Danang duduk di kursi yang tersedia disana, aku mengikutinya duduk agak jauh dari.
"Kenapa mencariku?" tanya mas Danang
"Diana penasaran sama mas Danang, mas Danang tidak pernah keluar kamar sekarang," ucapku pelan
"Mas sibuk bekerja, biar bisa beli rumah sesuai keinginanmu makanya mas Danang tidak keluar-keluar kamar."
Untuk Melanjukan Ceritanya Silahkan Klik Link ata Lihat Video di bawah ini.. 👇👇