Abi bangun dari rebahnya, sungguh ia tidak
menyangka, Arini akan bereaksi seperti ini.
Diraihnya kepala Arini ke dalam dekapannya.
“Maafkan aku Arini, maafkan aku,” diusap lembut
punggung telanjang Arini.
“Jangan ragukan cintaku, Om. Aku bukan Mamah,
aku.... “
“Sssttt, maafkan aku Arini ... aku yang salah.”
Arini menarik kepalanya dari dekapan Abi.
“Om mengatakan, aku boleh memilih lelaki manapun
untuk aku cintaikan?” Tanya Arini.
Abi mengangguk meski hatinya bingung dengan
pertanyaan Arini.
“Om tahu, aku sudah menjatuhkan pilihanku.” Abi langsung melepaskan tangannya dari tubuh Arini.
Matanya terpejam, ditariknya napas panjang.
‘Apa yang ingin kamu katakan Arini, baru saja kamu
bilang cinta padaku, lalu sekarang kamu ingin mengatakan
siapa lelaki pilihanmu.... ‘
“Om.... “tangan Arini menangkup wajah Abi. Abi
membuka matanya.
“Pilihanku ... namanya, Abimana Pratama, tapi orang
itu tidak peka, menyebelkan, membuat aku kesal, padahal
umurnya sudah tua, tapi sayangnya aku jatuh cinta sama
orang itu, Om. Orang i... hmmmpppp.... “Abi menyambar
bibir Arini. Direbahkannya tubuh Arini yang setengah telanjang
ke atas ranjang.
Untuk Melanjukan Ceritanya, Silahkan Klik Link Atau Lihat Video di Bawah ini... ⬇️⬇️ https://youtu.be/SCtBAvFflmM
0 comments