Tiba di rumah. “Arini!” Abi langsun masuk ke dalam kamar Arini yang tidak terkunci. Arini terjengkit kaget, dan langsung melompat bangun dari rebahnya. “Mau apa di sini?” Tanyanya sengit. Pipinya basah dengan air mata. “Kamu salah paham Arini,” bujuk Abi. “Salah paham apa?” “Kamu cemburu melihat aku dengan Mamahnya Fathan’kan?” Arini menatap Abi kaget. “Om tahu dari mana?” “Tiga sahabatmu, kamu jangan cemburu.... “ “Apa aku tidak boleh cemburu? Yang jelas aku tahu sekarang apa alasan Om melarang aku dekat dengan Kak
Fathan, karena Om pacaran dengan Mamahnya, iya’kan?”
Teriak Arini marah.
Air mata terus jatuh membasahi pipinya.
“Aku pikir alasannya karena om cemburu, aku pikir Om
benar mencintai aku. Aku pikir... huuuhuuu ... aku cinta Om,
tapi kenapa Om seperti ini.... “ Arini duduk di tepi ranjang, ia
menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.
Abi berlutut didepannya.
“Demi Tuhan Arini, aku, dan Mamah Fathan hanya
teman lama, kami sudah puluhan tahun tidak bertemu, baru
hari ini bertemu lagi.” Tangan Abi meraih tangan Arini.
“Bohong!”
“Itu benar, sumpah!” Abi mengangkat dua jarinya.
“Tidak percaya, emhhh.... “
“Aku harus bagaimana supaya kamu percaya?”
Arini menyentakan tangan Abi.
Lalu berdiri, dengan diikuti oleh Abi.
Untuk Melanjutkan Cerita Novelnya, Silahkan Klik Link atau Lihat Video di Bawah ini..⬇️⬇️ https://youtu.be/ZCqAWP9r0jM
0 comments